Dua hari setelah dua bom bunuh diri terjadi di dua stasiun di Moskow, Rusia, aksi serupa kembali terjadi dan menewaskan sembilan orang.
“Dua bom bunuh diri terjadi lagi dan salah satu pelakunya meniru polisi. Sembilan orang tewas dan 18 lainnya terluka di Provinsi Dagestan, Rusia Utara,” demikian pernyataan pihak berwajib Rusia, Rabu (31/3).
Bom bunuh diri tersebut mengguncang Kota Kizlyar dekat perbatasan Dagestan dan Chechnya. Menurut Mendagri Rusia Vyacheslav Gasanov, bom tersebut meledak di dalam mobil, ketika polisi menyuruh si pengemudi untuk menepi dalam pemeriksaan lalu lintas.
Ketika penyelidik dan masyarakat berkumpul di TKP, pembom bunuh diri kedua yang mengenakan seragam polisi beraksi. Ia mendekati lokasi pemboman dan membunuh sejumlah orang. Termasuk di antaranya kepala polisi setempat.
Pada ledakan Senin (29/3), dua stasiun di Moskow juga diserang dua pembom bunuh diri perempuan (black widow) yang menewaskan 39 dan melukai 70 lainnya. Hal tersebut menyusul aksi intensif aparat Rusia untuk membasmi militan di wilayah Kaukasus Utara. Pemberontak itu juga berasal dari Dagestan dan Chechnya.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab untuk aksi-aksi bom bunuh diri ini. Sementara PM Vladimir Putin bersumpah pada rakyatnya akan meringkus siapapun pelakunya. Kejadian serupa terakhir menghebohkan Rusia pada 2004 pada sebuah stasiun kereta api di Moskow.
Wednesday, March 31, 2010
Bom Bunuh Diri Kembali Hebohkan Rusia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comment:
Post a Comment